Jalan Berdua ke : Melaka - KL 2019 (2 dari beberapa)
Blog kali ini melanjutkan cerita pertama dari Jalan-jalan berdua kami pada februari 2019 yang lalu, setelah mendapatkan tiket pesawat pulang pergi dengan program tukar miles Garudamiles dan menetapkan untuk 2 malam di Melaka dan 1 malam di Kuala Lumpur, hal selanjutnya yang kami lakukan adalah menyusun itinerary detail dan mencari akomodasi.
Ohya, untuk bis dari Kuala Lumpur International Airport (KLIA) ke Melaka, saran dari Prima, mending booking di easybook.com agar tidak kehabisan tiketnya. Di easybook.com, rute KLIA ke Melaka dilayani oleh 2 PO (kalo di Indonesia), Starmart Ekspres dan Transnusa. Tapi untuk PO Transnusa, kalo tidak salah saya baru bisa untuk booking maksimal 2 minggu ke depannya. Artinya kalo mau berangkat awal Oktober, Transnusa sudah bisa di booking di easybook.com di pertengahan September.
Kalo mau cek harga dan jadwal bisa cek di Link berikut :
Itinerary yang kami susun sebenarnya juga gak terlalu detail.
Simple nya:
Sabtu Sore : Check-in lalu muter-muter Jonker Night Market (Jonker Night Market adanya di Jumat Malam, Sabtu Malam, dan Minggu Malam saja)
Minggu seharian : Keliling-keliling objek wisata dari Christ Church Melaka sampai Dataran Pahlawan. Termasuk list tempat makan yang wajib dikunjungi, sudah banyak daftarnya, yang patokan kami list dari tripdavisor.com berikut.
Senin pagi : Naik Bis ke Kuala Lumpur
Karena tujuan kami kebanyakan di dekat-dekat Jonker Street, kami memutuskan untuk mencari hotel didaerah Jonker supaya gak keluar biaya transpotasi lagi dan dekat dengan keramaian. Btw budget akomodasi kami untuk 3 malam tersebut di angka satu juta lewat dikit.
Nah untuk penginapan kami masi belum berani untuk coba bed n breakfast, masih lebih prefer ke hotel karena takut dapat yang zonk padahal tujuan utama kami adalah untuk bulan madu, hehehe.
Kami cari-cari hotel dan booking hotelnya dari situs agoda.com. Ada beberapa alasan sih, yang pertama alhamdulillah saya belum pernah terkecewakan dengan agoda.com, trus data kartu kredit aman insyaAllah, dan banyak promonya. hehehe. Untuk harga, agoda.com agak tricky dikit. Kalo kita cek di google untuk satu hotel, harga di agoda.com pasti paling murah, jauh dibanding yang lain, namun itu belum masuk pajak dan fee lainnya. Nanti di total, hasilnya jadi gak jauh beda tapi agoda.com tetap paling murah.
Untuk booking hotel di agoda.com, saya sarankan pakai kartu kredit, karena ada fasilitas booking sekarang, bayar nanti 4 hari sebelum check in dan pembatalan gratis maksimal 3 hari sebelum check-in. Sebagai contoh, kami booking hotel di agoda.com dari bulan Desember untuk check in tanggal 2 Februari 2019. Dengan metoda pembayaran kartu kredit, pembayaran di kartu kredit baru dilakukan pada 29 Januari dan masih dapat free cancelation sampai 30 Januari. Jadi kalo nemu hotel yang lebih bagus, tinggal cancel aja, tanpa denda apapun. Untuk transaksi luar negeri seperti kami ini, nilai kurs yang dipakai ditanggal penagihan di kartu kredit, jadi mungkin lebih murah dari pada waktu booking, mungkin juga lebih mahal kalo rupiah makin jelek.
Setelah menimbang dan melihat review-review, kami akhirnya memutuskan untuk nginap di hotel Hallmark Lesiure. Posisinya deket bangat sama Jonker street dan dekat dengan warung dan masjid. Untuk review lengkap Hallmark Hotel Lesiure Melaka akan kami ulas di postingan berikutnya.
Berikut kurang lebih profilnya. (klik foto untuk detail)
Hal positif dari Hallmark Leisure, mereka langsung mengkonfirmasi bookingan kami telah diterima dengan baik. Kami memesan kamar Delux Double tanpa sarapan, karna biar lebih murah pengen nyobain sarapan khas malaysia, dengan harga Rp 756.000 untuk dua malam setalah beberapa diskon. Nilai tersebut total yang dibayarkan ke agoda.com namun belum termasuk Pajak Pemerintah Daerah yang dibayar cash di hotel ketika checkin, kalo gak salah nilainya MYR 5.
Akomodasi di Melaka sudah aman, selanjutnya Kuala Lumpur.
Untuk hotel di Kuala Lumpur, kami meniatkan di daerah Bukit Bintang saja karena tujuan kami ke Kuala Lumpur hanya ke Kuala Lumpur City Center dan belanja di Bukit Bintang.
Alasan
utama kami milih Le Apple Boutique ini karena lokasinya, sangat dekat dengan
Stasiun LRT Air Asia Bukit Bintang dan bisa juga jalan kaki ke Alor St. Tipe
hotelnya juga modern meski tone-nya agak gelap. Untuk harga juga
masih lumayan meski sedikit diatas dari budget awal kami, Rp. 456.000 diluar pajak daerah yang dibayar di front office. Harga
tersebut buat kamar tanpa sarapan lagi-lagi karena ingin coba sarapan Nasi
Lemak diluar.
Alhamdulillah sebelum tahun 2018 berganti, akomodasi telah
diamankan.
Next posting akan kami mulai cerita jalannya 😊 ....
Tidak ada komentar: