Pre-season yang Mengecewakan Dari Semen Padang FC
Liga 1 2020 telah bergulir beberapa pekan, masih dengan format yang sama dengan Liga1 2019 yang lalu. Seharusnya, dan menurut kabar beredar, Liga 2 2020 juga akan segera dimulai. Semen Padang FC yang musim lalu secara tidak mengejutkan terdegradasi, akan bertarung di Liga "keras" tersebut. Namun musim pre-season yang lebih dari tiga bulan ini dimanfaatkan dengan sangat tidak baik oleh Kabau Sirah.
Pertama dan paling pelik, masalah keuangan. Beberapa musim lalu, Semen Padang FC dikenal sebagai klub profesional dari segi keuangan dan manajerial, gaji pemain yang tidak pernah telat dan akomodasi yang lancar. Namun di Bulan Desember 2019, sebuah kabar tak sedap menyeruap, gaji pemain 2019 masih tertunggak dan belum ada dana untuk mengarungi Liga 2 2020. Saya awalnya tidak percaya, namun CEO Kabau Sirah Semen Padang mengamininya. Ketika Sriwijaya FC, pesaing Semen Padang FC di Liga 2 2020, sudah selesai dengan pembentukan tim, Manajemen KSSP masih sibuk dengan persoalan dana. Hal aneh juga muncul dari krisis ini, seorang pecinta bola Padang yang juga anggota DPR dari Dapil Kota Padang, AR, merasa perlu turun tangan memintakan dana ke perusahaan pemilik nama klub. Pak AR juga bahkan sampe sowan ke Menteri BUMN. Sebagian orang curiga turun tangannya Pak AR karena motif politik, terlebih beliau memajang video aksinya dengan mencomot lagu ciptaan orang lain.
Masalah ini baru dianggap selesai di awal Bulan Maret 2020 ketika tunggakan gaji pemain 2019 telah dibayarkan dan tim telah berlatih.
Masalah pelik lainnya adalah pembentukan tim. Sebenarnya manajemen Semen Padang FC cukup baik dengan tidak memilih pemain sendiri, membiarkan pelatih yang memilih. Masalahnya hingga akhir Januari 2020, Pelatih kepala belum ada. Manajemen telah mengkonfirmasi bahwa Coach Eduardo Almeida berjanji akan melatih Semen Padang FC lagi setelah paruh kedua Liga 1 2019 yang mengesankan. Namun khalayak umum merasa konfirmasi itu hanya umbuak saja jika melihat kondisi keuangan Semen Padang FC. Disaat yang sama, pemain Semen Padang FC 2019 sudah banyak mengikat kontrak dengan klub lain ketika kontraknya di Semen Padang FC telah habis, seperti Irsyad Maulana, Leo Guntara, dan Dedi G ke PSMakassar serta Dedy Hartono ke Borneo FC. Serasa tidak ada yang mau tetap tinggal di Liga 2 dengan Semen Padang FC.
Stock pemain kelas nasional yang terbiasa main di Liga 2 juga sudah diikat peserta Liga 2 lainnya, harapan melihat pemain besar di Semen Padang FC makin menipis. Barulah di awal Februari 2020, Manajemen Semen Padang FC mengumumkan jadwal kedatangan Eduardo Almaida dan membisikan bahwa akan ada nama-nama besar kembali berseragam Semen Padang FC. Janji itu tidak hanya omong kosong, ketika latihan perdana dan berikutnya, ada Vendry Mofu, M Nur Iskandar, Novrianto, dan Rendy OS. Juga ada Sunarto yang lama menghangatkan bangku Arema FC. Bahkan ada Hyu Yu Ko yang proses naturalisasi WNI-nya belum selesai. Alhamdulillah.
Setelah serangkaian seleksi dan latihan di kandang dengan hasil yang tidak bisa dijadikan rujukan, Semen Padang FC akhirnya bertandang ke Bogor dan Solo untuk uji coba dengan lawan sepadan, hasilnya tidak menggembirakan, seri 1-1 dengan Badak Lampung FC dan kalah 4-0 dari Persis Solo.
Meski masih ada waktu untuk berbenah, pre-season Semen Padang FC untuk mengarungi Liga 2 2020 ini bisa dibilang mengecewakan. Semoga di musim reguler nanti Semen Padang FC menampilkan penampilan terbaik, menjadi juara grup barat Liga 2 2020, dengan peraturan barunya, dan kembali ke Liga 1.
Bounce Back, Bau.
Susunan Pemain vs Persis Solo Sumber dan hak milik : instagram/semenpadangfcid |
Tidak ada komentar: