Sholat Jumat di Lyngby Denmark
Alhamdulillah kita bertemu kembali dengan bulan mulia yang ditunggu-tunggu, Bulan Ramadan. Seperti tahun-tahun sebelumnya, keinginan menulis di blog ini tentang nilai-nilai islami kembali bersemi. Sudah ada beberapa topik yang kepikiran, tapi masih belum juga untuk mulai riset informasinya. Alhamdulillah masih Ada tabungan cerita di Denmark tahun lalu yang berhubungan dengan pengalaman spiritual, walaupun gak terlalu spiritual juga sebenarnya.
Cerita nya ya sesuai Judul saja. Pengalaman Sholat Jumat di Lyngby Denmark. Jadi waktu itu training-yang diselenggarakan di kampus Technical University of Denmark yang berlokasi di Lyngby. Lyngby sebenarnya sudah beda kota dengan Copenhagen, tapi jaraknya cuma 20 menit naik bis 105 dari Norreport, Pusat transportasi Copenhagen. Di minggu-minggu pertama training, saya sudah diinfokan Ada masjid yang menyelenggarakan Sholat masjid di dekat kampus.
Baca : Energy Planning Course at DTU
Akhirnya kesempatan untuk ikut Sholat jumat baru Datang di minggu ketiga training. Jadi adzan dzuhur di Copenhagen waktu itu sekitar jam 13 kurang 15 menit. Sedangkan istirahat training cuma jam 12 hingga jam satu, artinya waktunya sangat mepet. Baru di Jumat Minggu ketiga, Jadwal training cukup lega, lebih banyak praktikum sehingga bisa lah telat balik ke kelas.
Sebenarnya Ada 2 bus dari Gedung kami kuliah ke arah masjid, tapi setelah ditunggu beberapa saat, masih belum ada bis yang datang. Akhirnya saya memutuskan jalan kaki kesana. Dengan mengandalkan Google map dan 20 menit berjalan kaki, akhirnya saya sampai ke titik yang dimaksud.
Pas sampai disana, saya baru sadar bahwa gedung yang dimaksud adalah sebuah rumah. Suasananya pun sepi, seperti tidak Ada kegiatan apapun. Tapi jendelanya terbuka lebar-lebar sehingga kita bisa melihat dengan jelas ke dalam. Saya pun kemudian mengintip dari luar. Terlibat ada seorang bapak tua dan anak muda sedang beres-beres menggelar karpet, persis seperti sedang menyiapkan sebuah acara. Saya pun membuka pintu rumah dan disambut oleh anak muda dengan perawakan melayu. Saya menanyakan apakah benar akan ada sholat jumat? Si anak muda menjawab iya. Kakek tua, yang menurut saya adalah orang turki atau keturunan, menyuruh saya masuk dan berwudhu di area dalam.
Suasana masih sepi |
Selesai wudhu dan Sholat tahiyatul masjid, saya lihat kakek dan pemuda tadi sudah selesai beberes dan menyibukan diri membaca alquran. Saya memperhatikan jam yang telah menunjukkan 13.30 waktu setempat. Ruangan masih sepi, padahal waktu Sholat Dzuhur sudah masuk lebih dari 30 menit lalu. Barulah beberapa orang mulai berdatangan satu persatu, ruangan pun sudah mulai ramai. Tapi belum Ada tnda-tanda Sholat jumat akan dimulai. Baru lah sekitar pukul 14.00, seseorang dengan pakaian jubah datang, sepertinya beliau lah yang ditunggu untuk memimpin Sholat jumat kali ini. Tapi ternyata setelah beliau selesai Sholat sunah pun, panggilan Sholat belum mulai. Barulah di pukul 14.30, adzan berkumandang dan Sholat jumat dimulai.
Khatib naik ke mimbar yang ada di pojok ruangan. Khatib kemudian mulai berkhutbah dengan bahasa Denmark, kalo gak salah. Jujur saya kurang mengerti apa yang disampaikan oleh Khatib, tapi sepertinya Bahas Palestina dan Gaza yang baru saja mulai digempur Israel secara habis-habisan. Khatib pun selesai berkhutbah, dan akhirnya Sholat Jumat pun dimulai. Tata cara nya sih persis sama yang biasa kita laksanakan di Indonesia. Kami baru selesai Sholat sekitar pukul 15.
Jamaah mulai berdatangan |
Yang menarik dari Shalat jumat ini adalah jamaah yang datang tidak didominasi oleh salah satu suku saja. Sepertinya orang-orang turki yang paling banyak datang siang itu, tapi suku lain pun banyak, mulai dari Arab, pakistann, melayu, dan eropa. Mereka juga kebanyakan datang menggunakan baju kerja. Ada pekerja DTU yang masih pake wearpack, ada juga atlet keturunan Arab dengan pakaian training olahraga. Waktu rombongan atlet ini datang, suasana menjadi cukup ramai karena banyak jama'ah yang bersalaman dengan mereka dan mempersilahkan mereka duduk di shaf bagian depan. Sebenarnya saya tidak mencari tahu sama sekali tentang mereka, tapi jika dilihat bagaimana jama'ah menyapa mereka, sepertinya mereka adalah pemain Lyngby Boldklub, sepertinya. Lyngby Boldklub adalah klub asal Lyngby yang Bermain di kasta tertinggi liga Denmark, setara sama FC Kobenhavn dan FC Midtjylland.
Baca : Away Day ke Parken Stadium Copenhagen
Saya baru sampai ke kelas lagi sekitar pukul 15.20an dan kelas praktikum sore itu sudah mau selesai.
Tidak ada komentar: