Jalan Berdua : Bangkok 2024
Sebenarnya kami jalan-jalan ini sebagai libur cuti lebaran kami sebelum mudik ke Kampuang. Jadi udah hampir setahun aja dan cerita jalan-jalannya baru mau ditulis. Hehehe.
Beberapa tulisan kami pas jalan ke Bangkok ini sudah ada beberapa seperti Ketemu Piala AFC Futsal di Wat Arun dan ke World Tournya One Piece. Tapi rasanya kurang lengkap kalo gak bikin series Jalan Berdua nya.
Mari kita mulai dari tiket. Seperti kebanyakan orang, kami terbang ke Bangkok dengan menggunakan LCC. Kami memilih AirAsia dan mendarat di DMK. Pak Ridho memesan tiket di tiket.com, termasuk sarapan nasi lemak. Namun, kami memesan tiket pesawat satu arah dari CGK ke DMK. Untuk pulang, kami memilih rute DMK-KUL dilanjutkan dengan KUL-PDG. Keduanya menggunakan AirAsia, tetapi tidak dalam satu kode booking, jadi kami harus melakukan re-check-in di KUL.
Kami menginap di Hotel Ordinary Bangkok yang terletak di Ratchathewi. Lokasinya memang bukan di daerah Sukhumvit yang megah, tetapi cukup strategis. Meskipun hotel ini kecil untuk kategori bintang 4, fasilitasnya lengkap, termasuk kolam renang dan dapur yang dapat digunakan 24 jam. Sayangnya, tidak ada buffet untuk sarapan, tetapi ada beberapa item yang bisa diambil sendiri, seperti roti dan telur.
Bagi saya pribadi, Jalan Berdua di Bangkok ini adalah perjalanan belanja dari mall ke mall dan pasar. Berikut adalah sedikit rekap kami untuk mall yang kami kunjungi:
1. Chatuchak Weekend Market
Gess, ini pasar yang luar biasa! Pilihan baju yang dijual di sini sangat lengkap, unik, menarik, dengan harga yang pas, dan cocok juga untuk Muslimah. Jika tidak dipegang oleh Pak Ridho, mungkin saya akan menghabiskan seluruh budget trip kami di sini. Pokoknya, jika mau belanja di Bangkok, harus ke sini!
Layout pasar ini sebenarnya cukup unik dan bisa bikin bingung. Saran saya, coba tonton vlog Ria SW saat jalan-jalan ke sini.
2. Platinum Fashion Mall
Ini adalah mall yang paling dekat dengan hotel kami. Di sini, lebih ramai lagi, isinya banyak orang Indonesia yang berbelanja. Bahkan, banyak yang sambil live TikTok untuk jasa titip. Untuk fashion, di sini lebih lengkap dibanding Chatuchak. Namun, Chatuchak juga menjual berbagai item lain seperti aromaterapi dan sebagainya. Di Platinum, saya dan Pak Ridho memutuskan untuk berpisah agar bisa puas mencari barang masing-masing. Kami datang di malam terakhir, sementara toko-toko sudah mulai tutup, tetapi masih banyak yang ingin dicari. Makan di sini juga lebih nyaman dibanding Chatuchak, dengan banyak pilihan makanan halal di food court-nya..
3. Terminal 21
Ini bukan mall yang paling lengkap, terbesar, atau termahal di daerah Sukhumvit. Namun, suasananya lebih seru di sini. Mungkin karena targetnya adalah anak muda. Barang-barang yang dijual cukup unik dan menarik, seperti die-cast anime, kaos Jepang, dan sandal Jelly Bunny. Tempat ini juga enak untuk nongkrong. Jadi, jika sudah capek jalan dan ingin bersantai, mall ini adalah pilihan yang tepa
Sebenarnya, ada banyak mall lain yang kami kunjungi. Rasanya seperti tidak ada habisnya. Yang menarik, di sepanjang jalan Sukhumvit, kita bisa berjalan kaki karena mereka sengaja membuat jembatan penghubung antar mall dan skywalk. Dari CentralWorld, Siam Paragon, Central Embassy, bahkan sampai ke MBK. Memang, Bangkok adalah surga bagi para penggemar mall. Tidak heran jika kota ini menjadi salah satu tujuan wisatawan terbanyak di dunia. Bali pun kalah jauh, apalagi Jakarta.
Selain berbelanja, hal lain yang seru menurut Pak Ridho adalah kami naik transportasi umum, yaitu bis sampan Khlong Saen Saep Boat Service yang beroperasi di kanal. Ini cocok untuk perjalanan cepat, termasuk ke Pratunam yang dekat dengan mall seperti Platinum Fashion Mall. Iya, naik sampan di kali seperti naik bis di jalan raya, berhenti dari halte ke halte. Mungkin ini adalah ide Bang Foke untuk kali di Sudirman, ya?
InsyaAllah balik lagi ke Bangkok.
Tidak ada komentar: